Pinjami Aku Hatimu, Mak
Mak, anakmu kini sudah dewasa. Sulitnya nyari uang sudah terasa. Susahnya nyari kerja kaya apa.
Maaf yak, Mak. Mungkin dulu di masa kecilku pernah meminta tanpa memikirkan keadaan yang tak ada. Mungkin saja kata-kataku pernah tak sengaja menggores luka.
Pinjami aku hatimu, Mak.
Hati yang tak pernah mengeluh, meski esok harus bertaruh peluh. Hati yang selalu tabah, meski esok tak tentu harus makan apa.
Pinjami aku hatimu, Mak.
Agar aku bisa kuat hadapi lika-liku dunia. Agar bisa kembali tegak berdiri saat semua terasa begitu sia-sia.
Diam-diam aku intip kulit yang mulai mengerut. Rambut yang mulai beruban. Dan umur yang sudah tak lagi muda. Sembari melangitkan doa, "Semoga aku bisa membahagiakanmu Mak, sebelum aku atau engkau ... tiada."
-Nuka
0 Response to "Pinjami Aku Hatimu, Mak"
Post a Comment