Terima Kasih Luka


Ini aku, seseorang yang dulu pernah kau abaikan. Ini aku, seseorang yang pernah meringik tangis, mengemis belas kasihan,
yang setianya diduakan, dan dilupakan karena tergantikan. 

Harus kuakui, kau lihai mempermainkan rasa, tak pernah aku mengira, orang sebaik dirimu adalah sumber dari luka terlama.

Apa kabar masa lalu? Kuharap kau baik-baik saja tanpa seuntai kata semangat dariku.

Lucu yak. Aku yang yang menjaga hati untukmu, kamu seakan menyembunyikan adanya diriku untuknya; seseorang yang lebih dariku. 

Ingatkah tentang kita, dua anak desa yang bermanja dan sederhana menjalin cinta. Tak perlu dunia tahu, karena hadirmu sudah cukup untuk menjadi alasanku bahagia.

Ingatkah tentang kita, dua orang yang pernah berbagi cerita, berbagi suka dan duka, berbagi tangis dan tawa.

Namun, sekarang semua hanya mejadi sepenggal momori yang masih kuabadikan dalam catatan diary.

Setelah kepergianmu, aku cukup mengerti arti sakitnya mencintai dengan kesungguhan hati. 

Kamu tak salah. Aku yang salah; telah terlalu menggantungkan harap kepada sosok manusia yang kapan saja bisa lupa.

Kau tahu? dari kisah perih ini aku tidak diam. Sebisa mungkin bangkit dari sebuah keterpurukan, mengumpulkan lagi kepingan hati yang kau hancurkan. Dan kujadikan kekuatan untuk terus melangkah ke depan.

Terima kasih ...  berkat luka yang kau beri, telah menjadikanku sosok sekuat ini.


Nuka

0 Response to "Terima Kasih Luka"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel